TSd9TSAiGSr0TUd9GfO5TfG9Gd==

Posisi Tidur dan Duduk yang Tidak Disarankan untuk Ibu Hamil

RadarwartaKehamilan adalah masa yang penuh dengan perubahan fisik dan hormon yang dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan ibu hamil (bumil). Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh bumil adalah posisi tidur dan duduk yang tepat. Sebab, posisi yang salah dapat menimbulkan risiko bagi bumil dan janin yang dikandungnya.

Lantas, posisi tidur dan duduk apa saja yang sebaiknya dihindari oleh bumil? Berikut ini adalah penjelasannya.

Posisi Duduk yang Tidak Disarankan 

Ada beberapa posisi duduk yang tidak disarankan untuk bumil, antara lain: 

Duduk bersila. Meski terasa nyaman, posisi ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada perut dan mengganggu aliran darah ke rahim. Akibatnya, bayi mungkin mengalami kekurangan oksigen. Selain itu, gangguan aliran darah di area ini juga bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang berbahaya bagi bumil. 

Duduk dengan menekuk kaki. Duduk dengan menekuk kaki ke arah dada dapat berbahaya bagi bumil karena menyebabkan ketegangan pada otot perut dan memengaruhi postur tubuh. Posisi ini dapat menekan otot perut dan menyebabkan ketidaknyamanan, memengaruhi pergerakan bayi di dalam rahim, serta mengganggu sirkulasi darah. 

Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya pilihlah posisi duduk dengan punggung yang tegak dan kaki yang nyaman di atas permukaan lantai atau bantal. Ini akan membantu menjaga aliran darah dan nutrisi ke janin. Bumil juga akan merasa duduk lebih nyaman dengan posisi ini. 

Posisi Tidur yang Tidak Disarankan 

Pada usia kehamilan trimester pertama, biasanya bumil masih diperbolehkan untuk tidur dalam posisi telentang. Namun, untuk membiasakan diri tidur dengan posisi yang disarankan atau miring ke kiri, bumil dapat mulai berlatih sejak usia kehamilan trimester pertama. 

Pada usia kehamilan trimester kedua, bumil tidak lagi disarankan untuk tidur dalam posisi telentang. Pasalnya, posisi ini dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah besar dan berisiko menghambat aliran darah ke janin. Tidur dalam posisi telentang juga berisiko menurunkan aliran darah balik pada bumil, yang dapat menyebabkan beberapa keluhan seperti pusing, sesak napas, dan jantung berdetak lebih cepat. 

Selain itu, posisi tidur tengkurap juga tidak disarankan untuk bumil karena dapat menekan perut dan janin. Posisi ini juga dapat menyebabkan nyeri punggung dan leher. 

Posisi Tidur yang Disarankan 

Posisi tidur yang disarankan untuk bumil adalah miring ke kiri. Posisi ini dianjurkan karena dapat meningkatkan aliran darah ke plasenta sehingga aliran darah yang menuju janin akan lebih optimal. Selain itu, posisi tidur miring ke kiri dapat mencegah rahim menekan organ hati yang terletak di bagian kanan perut. 

Namun, jika belum terbiasa atau merasa kurang nyaman dengan posisi tidur menyamping ke sisi kiri, bumil bisa sesekali mengubah posisi miring ke kanan untuk mengurangi tekanan pada pinggul kiri. 

Selain itu, ada beberapa tips lain untuk membantu bumil mendapatkan posisi tidur yang lebih nyaman, di antaranya: 

- Letakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut untuk menjaga posisi bumil tetap miring.

- Posisikan bantal di sisi tubuh bagian bawah agar dada sedikit terangkat dan mengurangi keluhan sesak napas. 

- Tumpuk beberapa bantal agar posisi kepala lebih tinggi. Posisi ini dapat bumil terapkan untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. 

 

Komentar0

Type above and press Enter to search.