Radarwarta - Dalam perhitungan cepat (quick count) yang dilakukan oleh KawalPemilu pada Rabu (21/2) pukul 19.22 WIB, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berhasil menempatkan diri di puncak perolehan suara. Dengan 53,58 persen dukungan dari 34,87persen suara yang telah dihitung, mereka menunjukkan keunggulan yang signifikan.
Sementara itu, pasangan
nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, tercatat meraih 25,31 persen
suara, menjadi pesaing utama Prabowo-Gibran. Di sisi lain, pasangan nomor urut
3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memperoleh 15,95 persen suara, menempati posisi
ketiga dalam hasil quick count tersebut.
Hasil ini memberikan
gambaran awal potensi kemenangan bagi Prabowo dan Gibran dalam kontestasi
pemilihan presiden dan wakil presiden. Meski quick count bukan hasil resmi,
namun hasil ini dapat menjadi indikator awal bagi masyarakat terkait tren
dukungan pemilih. Seiring berjalannya waktu, perlu diingat bahwa hasil resmi
yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menjadi penentu akhir yang
sah.
Selain hasil quick count
dari Litbang Kompas, keunggulan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming
Raka juga terlihat dari perhitungan cepat lembaga survei lainnya. Charta
Politika mencatatkan dukungan sebesar 57,72 persen dari 78,05 persen suara yang
telah dihitung, sementara LSI menunjukkan angka 57,26 persen dari 70,6 persen
suara yang masuk. Hasil ini semakin memperkuat posisi unggul Prabowo-Gibran
dalam persaingan pemilihan presiden dan wakil presiden.
Pengamat kajian politik
dan keamanan internasional, Ian Wilson, dari Universitas Murdoch, memberikan
pandangannya terhadap potensi masa depan Indonesia jika Prabowo Subianto kelak
menang dalam Pemilihan Presiden 2024. Dalam opini yang dirilis di situs Fulcrum
pada Selasa (30/1), Wilson memproyeksikan kemungkinan adanya perluasan
pendekatan pemerintahan yang 'tanpa oposisi', yang disertai dengan kerangka
nasionalis untuk menjaga persatuan.
Pentingnya dicatat bahwa
pandangan tersebut adalah sebatas prediksi dan analisis dari seorang pengamat.
Sementara itu, koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran sebagai
pasangan calon capres-cawapres dalam pemilihan kali ini terdiri dari Gerindra,
Golkar, Demokrat, PSI, PAN, PBB, dan Partai Gelora. Koalisi ini mencerminkan
kolaborasi partai-partai besar dalam upaya meraih dukungan luas dari pemilih
Indonesia.
Komentar0